Laman

Sabtu, 07 Januari 2012

Apollo 11 dan Dugaan Kebohongan NASA (part 1)

Anda mungkin tahu Neil Amstrong dan Edwin Aldrin Jr merupakan orang pertama yang mejejakan kaki di bulan dengan menggunakan Apollo 11 pada tanggal 20 Juli 1969. Namun 31 tahun kemudian pendaratan di bulan tindak pernah terjadi. Ada beberapa bukti tentang kebohgan tersebut. Dugaan kuat bahwa pendaratan Apollo 11 milik badan antariksa Amerika Serikat, NASA hanya propaganda untuk membuktikan bahwa teknologi amerika lebih unggul dari rivalnya di perang dingin yakni Uni Soviet.

Bahkan, NASA dituding memalsukan sejumlah misi luar angkasa lainnya. Kesangsian terhadap misi Mars seakan melengkapi kesangsian terhadap pendaratan dua astronot AS di bulan menggunakan pesawat Apollo 11. Serangkaian dugaan teori konspirasi menyebar luas. Semua keberhasilan pendaratan NASA di bulan dituduh sebagai kebohongan dan manusia pada kenyataannya belum pernah mendarat atau menjejakkan kakinya di bulan.

Di luar lapisan atmosfir bumi terdapat medan-medan radiasi yang sangat berbahaya. Bagaimana mungkin astronot dengan satu lapisan tipis timah di antara lapisan baju astronot bisa aman dari radiasi tersebut.
Bahkan saat ketiga astronot tampil kembali setelah kembali dari ruang angkasa, tidak terlihat wajah letih layaknya melakukan perjalanan jauh.
Terdapat beberapa kejangggalan-Kejanggalan dalam film ataupun foto yang dilansir NASA .diantaranya 1.tiadanya kawah atau lubang di bawah pesawat pendarat bulan yang ditimbulkan oleh semburan api roket ketika mendarat atau bayang-bayang para astronot dan batu-batu bulan yang tampaknya ditimbulkan oleh sumber-sumber cahaya yang berbeda. Ini penting diingat karena satu-satunya sumber cahaya di bulan pada waktu astronaut itu mendarat hanyalah cahaya matahari. Para pakar yang tidak percaya ini menduga foto-foto dan film tentang pendaratan manusia di bulan semuanya dibuat di sebuah pangkalan militer rahasia di bagian barat Amerika. Kata mereka, tidak mungkin pesawat Apollo terbang ke bulan yang jaraknya hampir seperempat juta mil tanpa menimbulkan dampak radiasi gawat bagi para awaknya. Sebab, pada ketinggian atau jarak 700 mil diatas bumi terdapat Van Allen Radiation Belt, atau sabuk radiasi Van Allen. Pesawat antariksa yang akan terbang ke bulan harus melewati sabuk Van Allen itu yang mengandung tingkat radiasi sangat tinggi. Tapi nyatanya, para astronaut yang kembali dari kunjungan ke bulan tanpa mengalami efek radiasi apapun.

2.Para pakar juga menyebutkan tidak adanya bintang-bintang yang tampak di langit diatas bulan dalam foto-foto yang disiarkan oleh NASA. Kata mereka, karena bulan tidak punya atmosfir, maka tidak ada apapun yang menghalangi pandangan, sehingga bintang-bintang mestinya tampak dengan sangat jelas, jauh lebih jelas dari pada yang bisa dilihat dari bumi.

3. Beberapa gambar yang dikeluarkan NASA semacam bendera Amerika Serikat (AS) yang berkibar, permukaan bulan tepat di bawah modul pendaratan tanpa kawah, serta adanya perbedaan jalur roda kendaraan dan jejak kaki, tampak sulit untuk dijelaskan. Keanehan terlihat pada sejumlah foto yang memperlihatkan bayangan benda yang saling bersilangan. Hal itu mengesankan ada berbagai sumber cahaya dan menafikan matahari sebagai satu-satunya sumber cahaya di bulan. 

4.foto Edwin “Buzz” Aldrin berdiri dengan matahari menyinari bahu kiri bagian atas. Namun, tampak terlalu banyak detail yang ditunjukkan sisi bagian kanan yang seharusnya gelap terkena bayangan. Bagian itu seharusnya lebih gelap dan tidak terlalu terlihat, mengingat kontras antara terang dan gelap di bulan lebih besar. Selain itu, dengan tidak adanya atmosfer yang akan menghalangi cahaya di bulan, semua foto seharusnya tampak terang, tegas dan jelas. Namun, permukaan tanah di balik Aldrin justru berangsur gelap, suatu efek yang secara teori seharusnya tidak terjadi di bulan. Berdalih NASA tentunya berdalih, efek ketiadaan warna itu dapat terjadi karena film kurang dapat menyesuaikan diri dibandingkan mata manusia. Selain itu objek di bulan tampak semakin gelap jika semakin menjauhi kamera.

kejanggalan lain adalah objek aneh yang memantul dari helm Aldrin. Sejumlah ilmuwan memperkirakan itu adalah sebuah helikopter, sementara yang lain menduga itu adalah bangunan kaca setinggi 12 meter. Sementara NASA mengaku itu adalah bagian dari peralatan pendaratan di bulan. Kesalahan lain dari foto yang sama adalah Aldrin dalam posisi menghadap kamera dan berlatar belakang matahari. Anehnya helm sang astronot terlihat terang. Foto yang menunjukkan pendaratan modul di bulan juga tidak memperlihatkan adanya kawah yang seharusnya terjadi di permukaan bulan. Kawah itu (jika ada) yang mencirikan kerasnya semprotan lidah api dari mesin jet pendarat. Bahkan jika memang betul terjadi pendaratan di bulan, debu akan berterbangan termasuk menutupi kaki-kaki penjejak wahana pendarat.
(bersambung…)


sumber : http://www.kamusilmiah.com/astronomi/apollo-11-dan-kebohongan-nasa-part-1/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar