Laman

Sabtu, 07 Januari 2012

Penyakit Jantung Koroner yang Mematikan

Penyakit jantung koroner memang sangat mematikan. Di negara-negara berkembang seperti Amerika, Inggris, Singapura, dan Indonesia misalnya, penyakit jantung koroner merupakan salah satu pengancam jiwa manusia yang masih sangat merajalela di samping wabah-wabah lain seperti bencana alam atau flu burung. Telah banyak orang yang meninggal karena penyakit ini, dan biaya operasi untuk menyembuhkan pasien penyakit jantung koroner ini pun sangatlah mahal. Walaupun penyakit ini pada umumnya menyerang orang-orang yang relatif sudah cukup tua, sekitar umur 50 tahun dan ke atas, kita tidak boleh mengendurkan kewaspadaan kita dan juga pengetahuan kita tentang penyakit jantung koroner, karena penyakit ini berawal dari kelalaian kita saat kita masih muda.

Arteri koroner merupakan pembuluh darah yang mensuplai jantung dengan darah. Arteri koroner itu lebih spesifiknya memberikan oksigen-oksigen yang terdapat di dalam darah ke otot – otot jantung yang terdapat di dinding jantung. Hal ini sangat perlu dipertahankan agar seseorang dapat bertahan hidup karena oksigen-oksigen ini akan digunakan untuk respirasi otot jantung agar jantung dapat terus memompa darah ke seluruh bagian tubuh. Jika oksigen-oksigen ini tidak dapat disalurkan dengan baik ke otot-otot jantung, maka jantung akan menjadi lemah dan tidak dapat menyediakan darah ke seluruh bagian tubuh. Hasilnya, orang tersebut akan meninggal karena proses-proses biologis di dalam dirinya tidak dapat dilakukan karena organ-organ tubuh tidak mendapatkan nutrisi dan oksigen dari darah.

Dalam penyakit jantung koroner, arteri koroner ini menjadi semakin sempit dan kadang-kadang terblokir. Hal ini menyebabkan darah tidak dapat disalurkan dengan baik ke otot-otot jantung. Pada tahap awal, mungkin si penderita masih dapat bernafas dengan normal dan darah yang mengalir ke otot jantung masih cukup. Namun, ketika dia melakukan aktivitas yang melelahkan seperti berolahraga atau memarahi orang lain, arteri koroner yang menyempit tidak dapat mensuplai darah yang cukup ke otot-otot jantung. Padahal, pada saat ini, jantung memerlukan darah lebih agar tubuh mendapatkan energi yang cukup untuk melakukan aktivitas yang melelahkan itu. Si penderita bisa jatuh pingsan dan tidak sadarkan diri, dan bahkan bisa langsung meninggal dunia.
Penyempitan arteri koroner ini biasa disebut arteriosclerosis, dan salah satu bentuk arteriosclerosis adalah penyempitan karena lemak jenuh, yang disebut atherosclerosis. Dalam proses ini, lemak-lemak terkumpul di dinding arteri dan penebalan ini menghasilkan permukaan yang kasar pada dinding arteri dan juga penyempitan arteri koroner. Hal ini membuat kemungkinan adanya penggumpalan darah pada bagian arteri yang menyempit ini. Jika darah terus menggumpal, maka tidak ada lagi darah yang bisa mengalir karena darah ini diblok oleh gumpalan darah yang sudah menjadi keras.

Jika tidak ada lagi darah yang dapat mengalir melalui arteri koroner, maka si penderita akan mengalami serangan jantung. Pada tahap inilah si penderita tidak dapat melanjutkan aktivitinya dan akan jatuh lemas karena ada bagian dari otot jantungnya yang telah mati lantaran tidak mendapatkan cukup darah. Penderita yang mengalami serangan jantung perlu secepatnya dibawa ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan segera seperti pemberian oksigen agar dia tidak memasuki tahap yang kritis. Akan tetapi, jika bagian dari otot jantung yang mati itu sangatlah besar, maka dampak yang dialami orang tersebut akan sangat fatal, dan bisa membawa orang itu kepada kematian.

Oleh karena itu, sebaiknya sejak muda kita menghindari makanan-makanan berlemak seperti lemak hewan. Lemak hewan ini sangatlah jenuh dan sebaiknya digantikan dengan lemak tumbuhan yang tidak berbahaya. Malahan lemak tumbuhan dapat menurunkan kadar kolestrol dalam darah dan jika kita sering berolahraga dan tidak memiliki tekanan darah tinggi, maka kemungkinan kita terkena penyakit jantung koroner ini sangatlah kecil.
 
 
 
 
sumber : http://www.forumsains.com/artikel/penyakit-jantung-koroner/

Porphyria, The Vampire Disease

Porphyria adalah suatu kelainan pada proses biosintesis heme, bagian dari hemoglobin, komponen sel darah merah yang berfungsi mengikat oksigen dan mengalirkannya ke seluruh tubuh. Pada penderita porphyria, terjadi peningkatan ekskresi porphyrin, enzim yang berperan dalam sintesis heme. Penumpukan porphyrin dalam jaringan tubuh menyebabkan urin berwarna merah keunguan, kulit sangat sensitif terhadap sinar matahari, dan -dalam beberapa kasus- penderitanya mengalami anemia parah.

Kemiripan beberapa gejala porphyria di atas dengan ciri-ciri vampir dan drakula yang melegenda di masyarakat menimbulkan dugaan bahwa porphyria adalah penyakit di balik mitos tersebut. Anemia parah dan urin berwarna merah keunguan disinyalir sebagai akar lahirnya legenda vampir peminum darah. Dugaan ini dikemukakan pertama kali oleh seorang biokimiawan, David Dolphin dalam pertemuan American Association for the Advancement of Science tahun 1985.

Porphyria berasal dari kata Yunani, porphura yang artinya warna ungu. Nama ini mengacu pada perubahan warna beberapa cairan tubuh menjadi ungu, salah satunya urin. Porphyria terdiri dari beberapa tipe dengan beragam gejala. Tidak semua jenis porphyria memperlihatkan gejala ke-‘vampir’-an. Secara umum, porphyria dibagi dua: acute porphyria dan cutaneous porphyria. Acute porphyria menyerang sistem saraf, dengan gejala nyeri di bagian perut, muntah, konstipasi, diare, lemah otot, demam, dan halusinasi. Cutaneous porphyria menyerang neuron saraf kulit, menyebabkan kulit penderitanya sangat sensitif dan mudah melepuh jika terkena sinar ultraviolet. Porphyria jenis inilah yang sering diidentikkan dengan ciri-ciri vampir.

Porphyria cutanea tarda, jenis porphyria yang paling sering ditemui, termasuk tipe yang menyerang saraf kulit. Dalam kaitannya dengan lokasi penumpukan porphyrin, porphyria juga dibagi menjadi dua: hepatic porphyria (penumpukan di liver/hati) dan erythropoietic porphyria (penumpukan di sumsum tulang produsen sel darah merah). Porphyria merupakan kelainan yang langka, dan bukan penyakit menular. 20% penderita mendapatkan porphyria melalui pewarisan genetik, sedangkan 80% disebabkan oleh penggunaan narkotika dan alkohol.

Ada beberapa orang terkenal yang diduga kuat menderita porphyria, antara lain: George William III (raja Inggris 1760-1820), Mary Stuart (sepupu George III, ratu Skotlandia 1542-1567), Vincent van Gogh (pelukis impresionis), dan Nebukadnezar II (raja Babylonia 605-562 SM). Vampir memang legenda, mereka tidak nyata. Namun, orang yang memiliki ciri-ciri vampir, ternyata ada!



sumber : http://www.forumsains.com/artikel/porphyria-the-vampire-disease/

Kissing Disease

Kissing Disease, nama resmi penyakit ini adalah Infectious Mononucleiosis. Penyakit ini disebabkan oleh Virus Cytomelago. Virus ini terdapat di kelenjar air liur, air seni, lendir leher rahim, sperma, air susu ibu, dan darah.

Selain lewat berciuman, penularan penyakit ini juga dapat melalui transplantasi organ, donor darah, persalinan, serta oral seks. Diketahui bahwa virus ini sekerabat dengan Virus Herpes yang bersifat laten dalam tubuh manusia.

Hampir sebagian besar orang dewasa pernah disinggahi virus ini, umumnya ketika masih usia remaja. Di Amerika, virus ini banyak menyerang remaja putra usia 16-18 tahun, dan remaja putri usia 14-16 tahun atau rata-rata pada usia antara 15-25 tahun. Dikirakan karena pada usia sekian para remaja mulai melakukan aktifitas ciuman.

Gejala yang terjadi biasanya seperti gejala flu, yaitu demam, rasa tidak enak di tenggorokan, sering mengantuk, dan sebagainya. Tetapi gejala ini berlangsung dalam jangka yang lebih panjang, yaitu sekitar dua minggu. Dan tanpa disadari, hati dan limpa si pengidap akan membengkak.

Untuk mengetahui apakah seseorang mengidap penyakit ini atau tidak, perlu dilakukan pemeriksaan darah yang disebut TORCH. TORCH adalah kependekan dari Toxoplasma, Rubella, Cytomelago, dan Herpes.

Penyakit Kissing Disease ini menyerang selaput otak (meningen). Jaringan otak menjadi layu, kemudian secara perlahan-lahan sel-selnya mengalami kematian. Hal yang umum terjadi adalah berkurangnya pendengaran, gangguan penglihatan, kelumpuhan, dsb.

Jika terdapat bagian sel otak yang mati, kemudian menyerang bagian motorik otak, maka yang seperti ini dapat mengakibatkan kelumpuhan. Dalam kasus kelumpuhan, mungkin tidak terjadi serta merta begitu saja. Biasanya, fase ini terjadi perlahan-lahan.

Selain Virus Cytomegalo, ada jenis virus lain yang berpotensi ditularkan lewat berciuman, antara lain Virus Epstein-Barr, Virus Herpes-6, Virus Hepatitis, Parasit Toxoplasma, dan Virus HIV penular AIDS sendiri.

Virus Cytomegalo, Herpes-6, dan Toxoplasma, selain mengancam si empunya virus, juga dapat mengancam anak dalam kandungan. Ini hanya jika si ibu mengidap virus tersebut ketika hamil. Anak dalam kandungan tersebut terancam kelainan jantung, cacat, tuli, hydrocephalus, bahkan meninggal dunia atau keguguran. Maka dari itu, setiap ibu yang sedang mengandung janin sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan darah TORCH.

Walaupun virus ini sangat berbahaya dan dapat mematikan janin, tetapi virus ini pada umumnya tidak sampai mematikan orang dewasa. Tetapi belakangan ini ditakutkan virus ini dapat memicu kerusakan pada pembuluh darah koroner. Juga beberapa jenis virus yang dapat mengakibatkan penyakit jantung koroner. Selain itu, ditemukan juga bahwa virus ini berpotensi menimbulkan penyakit kanker kelenjar getah bening (Hodgkin).

Tidak ada antivirus yang dapat diandalkan untuk menyembuhkan penyakit virus ini. Satu-satunya jalan yang harus dilakukan untuk menyembuhkan penyakit ini adalah beristirahat total dan memulihkan sistem imun kita untuk melawan virus ini sendiri. Serta pada masa penyembuhan, pasien dilarang untuk berciuman dengan anak, istri, apalagi orang asing.




sumber : http://www.forumsains.com/artikel/kissing-disease/

Manusia Berdarah Hijau

darah hijau
Semua orang tahu kalau darah manusia itu merah. Bukan hanya darah manusia tetapi sebagian besar darah sebagian besar makhluk hidup lainnya itu merah. Mau orang kaya, orang miskin semuanya darahnya merah. Lalu, bagaimana kalau terdapat makhluk yang berdarah hijau di bumi ini? Apakah mereka keturunan alien? Bagaimana kalau anda sedang rual rumah, calon pembeli anda bilang bahwa dia berdarah hijau seperti tokoh Mr. Spock di film Star Trek? Pasti anda akan tertawa duluan khan.

Tetapi ternyata manusia berdarah hijau itu ada dan ternyata juga terdapat beberapa jenis binatang yang berdarah hijau seperti jenis katak dari Kamboja dan serangga. Darah hijau binatang ini karena darahnya tidak berfungsi membawa oksigen karena tidak memerlukan hemoglobin. Darah warna hijau di dalam dunia medis memang bisa terjadi dan di dunia medis itu dikenal dengan sebutan sulfhemoglobinaemia (SulfHb) yang merupakan turunan warna dari hemoglobin dan sulit untuk kembali normal.

Orang berdarah berwarna hijau ditemukan pada Juni 2007 oleh tim dokter anestesi Dr. Stephan Schwarz, Dr. Giuseppe Del Vicario dan Dr. Alana Flexman di Kanada. Saat itu para dokter dalam satu tim ini sedang melakukan operasi di rumah sakit Vancouver St. Paul terhadap seorang lelaki berusia 42 tahun yang masuk ke rumah sakit karena terjatuh. Para dokter tersebut sangat terkejut ketika pada sayatan pertama pada kaki sang pasien, darah yang dikeluarkan nya adalah darah yang berwarna hijau gelap bukan warna merah seperti manusia pada normalnya.

Para dokter mengadakan penelusuran ke riwayat medis sang pasien dan hasil penemuan menyatakan bahwa sang pasien ternyata sering mengkonsumsi obat sumatriptan dalam dosis besar atau 200 miligram setiap harinya untuk mengobati sakit kepala migrain sang pasien. Obat-obatan sumatriptan adalah termasuk dalam golongan sulfonamides (sulfur), merupakan obat yang mengandung senyawa belerang. Karena kandungan senyawa belerang inilah yang menyebabkan terjadinya kondisi langka yang disebut dengan sulfhaemoglobinaemia, yaitu belerang yang ada di tubuh bergabung dengan oksigen yang membawa senyawa hemoglobin di dalam sel darah merah.




sumber : http://www.forumsains.com/artikel/manusia-berdarah-hijau/

Salmonella : Infeksi yang Mematikan

Setiap hari, kita pasti mengkonsumsi makanan yang membuat tubuh bugar dan sehat, seperti makanan karbohidrat, protein dan sayur mayur. Makanan ini sangatlah penting untuk kondisi tubuh yang kuat. Tidak hanya makanan, kebanyakan dari kita juga pasti mempunyai hewan peliharaan dan hewan kesayangan seperti anjing, kucing, kura-kura, cicak atau pun ular, yang menurut kita sangatlah penting dalam hidup kita. Akan tetapi, kita tidak pernah mengetahui bahwa makanan atau minuman yang kita konsumsi telah terkontaminasi oleh bakteri Salmonellosis. Tidak hanya itu, kita juga tidak mengetahui kalau hewan pelirahaan kita sebenarnya membawa bakteri Salmonellosis ini, yang amat sangat membahayakan untuk manusia.

Bakteri Salmonellosis adalah bakteri yang menular dengan kecepatan luar biasa, dan bisa memperburuk dalam waktu yang sangat cepat. Infeksi Salmonella, disebabkan oleh bakteri Salmonellosis, bisa menyebabkan dehidrasi ekstrim dan juga kematian. Salmonellosis disebarkan kepada orang-orang dengan memakan bakteri Salmonella yang mengkontaminasi dan mencemari makanan. Salmonella ada diseluruh dunia dan dapat mencemari hampir segala tipe makanan. Namun sumber dari penyakit baru-baru ini melibatkan makanan-makanan seperti telur-telur mentah, daging mentah, sayur-sayur segar, sereal, dan air yang tercemar.
Pencemaran dan penyebaran infeksi dan bakteri Salmonella ini dapat datang dari feces hewan atau manusia yang berhubungan dengan makanan selama pemrosesannya atau panen. Dari hasil yang tersedia dari U.S. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) atau FDA, sumber-sumber langsung yang berpotensi dari Salmonella adalah hewan-hewan peliharaan seperti kura-kura, anjing-anjing, kucing-kucing, kebanyakan hewan-hewan ternak, dan manusia-manusia yang terinfeksi. Menurut penelitian-penelitian di seluruh dunia, para ahli menyarankan sumber-sumber makanan, air, atau sumber-sumber lain dari pencemaran mengandung jumlah-jumlah yang besar dari bakteri-bakteri. Meskipun asam lambung manusia dapat mengurangi, menguras sedikit dan membunuh infeksi Salmonella, masih ada beberapa bakteri-bakteri dapat lolos ke dalam usus besar maupun usus kecil, dan kemudian melekat dan menembus sel-sel dalam tubuh manusia.

Racun-racun yang dihasilkan oleh bakteri dapat merusak dan membunuh sel-sel yang melapisi usus-usus, yang berakibat pada kehilangan cairan usus (diare). Beberapa Salmonella dapat selamat dalam sel-sel dari sistem imun dan dapat mencapai aliran darah, menyebabkan infeksi darah (bacteremia). Tidak hanya itu, ketika infeksi Salmonella sudah memasuki dan mencapai aliran darah, akan mengakibatkan panas dalam, muntaber dan sakit perut yang ekstrim. Biasanya, yang terinfeksi oleh infeksi Salmonella adalah masa bayi-bayi, masa kanak-kanak, masa tua dan orang yang mempunyai system imun yang sangatlah lemah. Sistem imun adalah sistem, termasuk thymus dan bone marrow and lymphoid tisu, yang menjaga dan melindungi tubuh manusia dari infeksi dan bakteri yang asing dengan memproduksi respon imun yang kuat. Akan tetapi, orang yang mempunyai system imun yang sangat lemah, tidak kuat untuk menahan infeksi ataupun bakteri memasuki tubuhnya. Bayi dan kanak-kanak adalah tahapan pertumbuhan paling awal, dan sejak masa itulah sistem imun seorang bayi masih terlalu muda dan belum terlalu kuat untuk melawan infeksi dan bakteri berbahaya, seperti infeksi Salmonella. Sedangkan orang yang sudah cukup tua sudah mencapai tahapan pertumbuhan paling terakhir, dan sejak masa itulah sistem imun seorang yang tua sudah terlalu lemah dan tidak kuat untuk menahan bakteri Salmonella yang amat sangat berbahaya bagi manusia itu.

Tidak semua bakteri atau infeksi saling menular. Bakteri saling menular dengan 3 cara yaitu secara bersentuhan, secara berterbangan di udara, dan secara makanan ataupun minuman yang kita konsumsi setiap hari. Bakteri Salmonellosis adalah bakteri yang menular dengan semua cara tersebut dengan kecepatan yang luar biasa. Dari hasil penelitian, para ahli menyatakan bahwa bakteri Salmonellosis adalah bakteri yang mudah dihilangkan tetapi ketika tubuh kita diberi antibiotik, bakteri Salmonellosis tersebut bisa tambah aktif dan membuat proses penularan lebih cepat dibandingkan biasanya. Efek-efek dari serangan bakteri Salmonellosis ini juga sangat berbahaya jika tidak diobati atau dirawat karena bisa menghancurkan sistem imun dengan fatal. Bakteri Salmonellosis adalah bakteri yang menular dengan cara bersentuhan. Contohnya adalah hewan peliharaan kita atau hewan reptil seperti ular dan cicak. Ketika kita menyentuh hewan yang membawa bakteri tersebut, bakterinya akan menyangkut dan menempel di rambut kulit dan lama kelamaan, bisa masuk ke dalam tubuh kita. Bakteri Salmonellosis ini juga menular dengan sangat cepat lewat udara. Ketika tubuh kita terinfeksi oleh Infeksi Salmonella, kita akan mengalami flu yang berat. Dengan flu tersebut, udara yang mengelilingi kita akan terkontaminasi oleh bakteri-bakteri Salmonellosis, yang bisa mengakibatkan penularan yang cepat. Tidak hanya lewat udara dan penyentuhan, bakteri Salmonellosis ini saling menular dengan cara makanan atau minuman. Kalau makanan dan minuman kita terkontaminasi oleh bakteri ini, kita akan mendapat Infeksi Salmonella dengan cara memakan atau meminumnya.



sumber : http://www.forumsains.com/artikel/salmonella-infeksi-yang-mematikan%20/


Movement Radars

Radar (Radio Detection and Ranging) adalah sebuah sistem yang menggunakan gelombang elektromagnetik untuk mengidentifikasi keberadaan suatu benda (arah dan kecepatan dari objek).

Konsep sensor:
Sebuah antena pemancar dan penerima dipasang pada suatu titik untuk mengirimkan dan menangkap kembali pantulan gelombang radio. Beberapa pantulan gelombang radio yang sudah melemah bisa dikuatkan kembali dengan peralatan modulasi. Gelombang radio tersebut bisa terpantul jika terdapat perbedaan kerapatan atom yang begitu besar antara sebuah objek dengan lingkungan (dalam hal ini adalah udara) di sekitarnya. Pantulan gelombang radio tersebut terpancar sesuai dengan besar panjang gelombangnya dan bentuk dari objek pemantulnya. Jika panjang gelombang yang dipancarkan lebih pendek dari ukuran objek yang ada maka gelombang tersebut akan dipantulkan kembali seperti gelombang cahaya yang terpantul pada sebuah cermin.

Keterangan tambahan yang dapat diproses dari benda yang lewat:
•Jarak:
Salah satu cara yang bisa dipakai untuk mengukur jarak suatu objek dari antena ialah dengan mengirimkan sinyal gelombang radio (radiasi elektromagnetik) dan mengukur jeda waktu pantulan gelombangnya.
•Kecepatan:
Perbedaan frekuensi antara sinyal gelombang yang dipancarkan dan sinyal gelombang yang dipantulkan kembali dapat digunakan untuk menghitung kecepatan dari benda tersebut. Hal itu juga bisa diukur dengan menggunakan persamaan momentum antara dua buah benda (gelombang radio dan objek).

Komponen sistem sensor Radar:
•Transmiter untuk membangkitkan sinyal radio dari osilator atau medan magnet yang dikontrol durasinya oleh modulator.
•Waveguide adalah penghubung antara Transmiter dan Antena.
•Receiver adalah penerima pantulan sinyal radio (dalam hal ini sinyal dipantulkan kembali ke Transmiter).
•Peralatan elektronik yang akan memodulasi kembali sinyal yang telah diterima dan memprosesnya sesuai dengan software yang telah diprogram untuk menghitung jumlah kendaraan yang lewat.
•Penghubung yang akan mengantarkan informasi ke pengguna

Gelombang radio yang biasa dipakai sebagai alat sensor gerak kendaraan:
•Long Range Surveillance:
Frequency Range = 1-2 GHz, Wavelength Range = 5-30 cm;
•Medium-Resolution Mapping and Ground Surveillance:
Frequency Range = 8-12 GHz, Wavelength Range = 2.5-3.75 cm;


sumber :  http://www.forumsains.com/artikel/movement-radars/

Sistem Peringatan Dini untuk Tsunami

Menurut bahasa yang mudah dimengerti, sistem peringatan dini adalah sistem yang menginformasikan kemungkinan terjadinya bahaya sebelum bahaya tersebut terjadi. Termasuk sistem biologis yang dimiliki oleh makhluk hidup maupun sistem hasil buatan manusia. Yang termasuk sistem biologis adalah rasa sakit dan rasa takut (yang umumnya menjadi bagian dari insting) yang dimiliki makhluk hidup secara alamiah. Sementara yang termasuk sistem buatan adalah sistem yang dirancang manusia untuk mengumpulkan data-data terkait dan mengolahnya menjadi parameter kemungkinan terjadinya bahaya. Sistem buatan manusia ada yang dibuat untuk tujuan sipil dan ada juga yang khusus untuk tujuan militer. Dalam hal ini sistem peringatan dini untuk tsunami termasuk untuk tujuan sipil. Begitu pula dengan alat pendeteksi asap, alat pendeteksi gempa, dan lain sebagainya. Sementara alat peringatan dini untuk militer antara lain adalah alat pendeteksi misil balistik, pendeteksi serangan nuklir, alat peringatan antirudal pesawat tempur, dan lain sebagainya.

Sistem peringatan dini untuk tsunami biasanya disingkat TWS alias Tsunami Warning System. Sesuai dengan namanya, TWS dibangun untuk mendeteksi gejala-gejala alam yang berpotensi untuk mendatangkan bencana tsunami sekaligus mencari lokasi pusat gempa yang menyebabkan tsunami tersebut. Laporan yang diberikan oleh TWS ini bisa digunakan untuk memprediksi besar kerusakan yang akan ditimbulkan dan daerah-daerah yang akan terkena dampak tsunami. Sistem ini terbagi menjadi dua komponen penting, yaitu jaringan sensor-sensor pendeteksi tsunami dan infrastruktur komunikasi yang berguna untuk menyampaikan peringatan dini. Peringatan dini tsunami menghendaki kewaspadaan dan evakuasi sebelum tsunami datang. Laju informasi peringatan dini sangatlah penting mengingat selang waktu antara gempa bumi sampai tsunami mencapai daratan cukup singkat.

Terdapat dua jenis peringatan dini tsunami: peringatan dini internasional dan peringatan dini regional. Keduanya bergantung pada kenyataan bahwa tsunami bergerak dengan laju 500 – 1000 km/jam (sekitar 0,14-0,28 km/detik) di laut lepas, sementara gempa bumi dapat terdeteksi dengan cepat melalui gelombang seismik yang bergerak dengan laju rata-rata 14.400 km/jam atau sekitar 4 km/detik. Dengan memperhatikan gelombang seismik yang muncul, dimungkinkan adanya tenggang waktu untuk prakiraan tsunami sekaligus penyampaian peringatan ke daerah yang terancam tsunami. Hanya saja, karena belum ada model yang jelas yang dapat menghubungkan gempa bumi dan tsunami, peringatan oleh gelombang seismik menjadi kurang dapat diandalkan. Metode yang lebih pasti adalah dengan menggunakan alat pengamat dasar laut untuk melihat gelombang tsunami di laut lepas dengan jarak sejauh mungkin dari garis pantai.

Metode Penyampaian Peringatan :
Proses pendeteksian dan prakiraan bencana tsunami hanyalah setengah dari proses TWS secara keseluruhan. Hal lain yang tidak kalah penting dalam TWS adalah penyampaian peringatan kepada penduduk yang daerahnya terancam tsunami. Hal ini dapat dilakukan melalui beragam jalur telekomunikasi (seperti e-mail, fax, radio, telex, TV, dan lain sebagainya). Dengan demikian pesan darurat dapat diterima oleh masyarakat, pemerintah, serta badan-badan penanggulangan bencana.

SMS Gempa BMG:
Magnitude 6,6 SR, 29 Nov 06, 08:32:22 WIB, Lokasi 2,42LU,128,10 BT [347 km Timur Laut Labuha, Maluku Utara], Kedalaman 13 km. Berpotensi TSUNAMI [untuk diteruskan ke masyarakat]

Kelemahannya:
Tak ada sistem yang dapat melindungi manusia dari bencana tsunami yang terjadi tiba-tiba. Oleh karena itu, sampai saat ini peringatan dini tsunami belum pernah menyelamatkan seorang pun dari bencana tsunami mendadak. Walaupun demikian, peringatan dini tsunami masih dapat bekerja efektif jika jarak pusat gempa sangat jauh. Hal ini dapat memberikan kesempatan bagi para penduduk untuk melakukan evakuasi. Sistem Peringatan Dini merupakan mata rantai yang spesifik (hubungan yang kritis) antara tindakan-tindakan dalam kesiapsiagaan dengan kegiatan tanggap darurat. Ada 2 (dua) faktor yang berperan dalam kerangka Sistem Peringatan Dini yaitu pihak Pengambil Keputusan dan Masyarakat.

Di pihak masyarakat ada tiga unsur yang menentukan bagaimana masyarakat bereaksi terhadap sistem peringatan dini. Unsur-unsur tersebut terdiri dari pengetahuan, sikap, dan perilaku. Selain faktor masyarakat, faktor lain yang berperan dalam kerangka kerja Sistem Peringatan Dini adalah pihak Pengambil Keputusan. Di Indonesia melalui Kepres Nomor 111/2001 kita mengetahui bahwa penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi dikoordinasikan oleh Bakornas PBP di tingkat Nasional, Satkorlak PBP di tingkat Provinsi dan Satlak PBP di tingkat Kabupaten/Kota. Melalui keberadaan institusi ini dapat dibuat kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan sistem peringatan dini terutama hal-hal yang berkaitan dengan kerangka kerja sistem peringatan dini, misalnya Protap, Juklak, dan Mekanisme Kerja.



sumber : http://www.forumsains.com/artikel/sistem-peringatan-dini-untuk-tsunami/

Tahun 2050 Reaktor Fusi Dioperasikan ?

Naiknya harga minyak mentah boleh jadi membawa berkah besar bagi negara-negara pengekspor minyak seperti OPEC. Namun di lain pihak, terutama negara-negara industri maju, kenaikan harga minyak dapat membawa bencana besar bagi perekonomian mereka. Sumber bahan bakar alternatif yang andal selain bahan bakar fosil ini memang merupakan impian bagi mereka. 

Tidak dapat dimungkiri bahwa bahan bakar minyak (BBM) merupakan sumber energi terbesar yang dimanfaatkan manusia, terutama untuk masalah transportasi. Namun tidak dapat dimungkiri pula bahwa BBM akan segera habis jika pola kenaikan pemakaian BBM seperti saat ini tidak dapat diubah. Di sisi lain, dengan gaya hidup manusia sekarang, pembakaran BBM telah meningkatkan kadar CO2 di atas permukaan Bumi yang memicu efek rumah kaca berupa kenaikan temperatur dan cenderung untuk mendestabilisasi pola cuaca. Sumber energi batu bara yang menjadi andalan banyak negara (karena cadangan cukup berlimpah) memiliki dampak lingkungan yang jauh lebih besar. 

Sementara itu, teknologi energi terbarukan yang ramah lingkungan seperti energi surya, air, angin, pasang surut, biomassa, dan geotermal sudah secara masif dikembangkan. Namun kelemahan energi jenis ini adalah pada masalah efisiensi serta cadangan sumber yang bervariasi di atas permukaan Bumi. Beberapa di antaranya seperti energi surya, air dan angin, sangat dipengaruhi oleh pola cuaca setempat. Dengan teknologi yang ada saat ini, energi-energi tersebut dapat memenuhi kebutuhan negara-negara dengan populasi yang tersebar namun sulit untuk menyediakan energi bagi populasi padat terkonsentrasi dengan kebutuhan energi per jiwa cukup tinggi seperti di negara-negara industri. 

Energi nuklir fisi (nuklir konvensional yang ada sekarang) dapat dianggap sebagai solusi intermediate karena cadangan bahan bakarnya cukup berlimpah. Namun, isu radiasi serta limbah nuklir yang menjadi sangat sensitif di masyarakat (serta sering dipolitisir) telah secara signifikan menekan perkembangan teknologi jenis ini. Apalagi jika dikaitkan dengan isu terorisme, tampaknya masa depan energi nuklir fisi sulit diramalkan menjadi baik. 

Reaksi fusi
Reaksi fusi merupakan reaksi yang membuat Matahari serta bintang-bintang di jagat raya ini bercahaya. Reaksi jenis ini hanya dapat berlangsung jika temperatur, tekanan, dan kerapatan bahan bakar ekstrem tinggi. Di dalam inti Matahari, misalnya, temperatur 15-20 juta derajat Celsius, tekanan gravitasi sekitar seperempat triliun atmosfer, serta kerapatan yang mencapai delapan kali kerapatan emas, telah menjamin berlangsungnya fusi inti-inti hidrogen menjadi inti helium secara kontinu selama miliaran tahun. Temperatur dan tekanan ekstrem tersebut diperlukan dalam reaksi fusi untuk mengatasi gaya tolak-menolak Coulomb akibat muatan proton yang menjadi luar biasa besar untuk jangkauan reaksi nuklir. Pada bintang-bintang yang lebih besar, temperatur, tekanan, dan kerapatan mereka dapat lebih besar dari angka-angka di atas. 

Tentu saja kondisi tersebut sulit dicapai di atas permukaan Bumi sehingga proses lain harus dicari. Nukleus-nukleus ringan yang memiliki energi ikat rendah cenderung untuk berfusi menjadi nukleus yang lebih berat karena energi ikatnya lebih tinggi. Tingginya energi ikat menggambarkan kestabilan nukleus. Sebaliknya, dengan alasan yang sama, nukleus berat (misalnya 239 Pu) cenderung untuk berfisi (pecah) menjadi nukleus-nukleus yang lebih ringan. 

Salah satu reaksi fusi yang saat ini serius dipertimbangkan adalah penggabungan nukleus deuterium (D) dan tritium (T). Reaksi DT ini memiliki peluang lebih besar dibandingkan dengan reaksi DD atau Da (a adalah nukleus helium). Selain itu, cadangan bahan bakar (D dan T) sangat berlimpah. Deuterium dapat diekstraksi dari air melalui metode elektrolisis. Setiap satu meter kubik air mengandung 30 gram deuterium, sehingga jika seluruh listrik di muka Bumi ini dibangkitkan oleh reaktor fusi, maka cadangan deuterium akan mencukupi kebutuhan lebih dari sejuta tahun. Tritium tidak tersedia secara alami, melainkan harus diproduksi (dibiakkan) dalam reaktor dengan litium. Litium adalah metal yang paling ringan yang cukup banyak ditemukan pada kulit Bumi serta dalam konsentrasi rendah di lautan. Cadangan litium yang telah diketahui hingga saat ini dapat mencukupi kebutuhan selama lebih dari 1.000 tahun. 

Litium akan dibuat menjadi selimut (blanket) reaktor seperti diperlihatkan pada Gambar. Reaksi fusi DT akan menghasilkan a dan neutron n. Neutron ini akan bergerak keluar plasma (atom-atom helium dan tritium yang telah kehilangan elektron akibat temperatur sangat tinggi) dan diserap oleh selimut litium yang selanjutnya menghasilkan T dan a. Kedua jenis reaksi tersebut berlangsung bergantian menghasilkan energi yang dapat diserap oleh dinding reaktor.
D + T --> a + n + energi
n + Li --> a + T + energi
Keuntungan lain reaktor fusi adalah rendahnya problem sampah nuklir. Dari semua bahan bakar fusi hanya tritium yang radioaktif dengan waktu paruh (half life) 12,5 tahun. Sampah radioaktif yang serius di sini hanyalah material dinding reaktor yang menjadi radioaktif karena dihujani oleh partikel neutron. Namun radioaktivitas yang ditimbulkan akan "cepat sekali" dalam kasus terburuk kurang dari 100 tahun. Bandingkan dengan sampah reaktor fisi konvensional yang tetap radioaktif setelah jutaan tahun. Dengan demikian, mayoritas sampah fusi dapat dikubur tidak terlalu dalam dan relatif dengan cepat dilupakan. 

Selain itu, reaksi fusi secara inheren sangat aman. Kegagalan dalam bentuk apa pun akan cepat mengontaminasi plasma dalam reaktor yang berakibat padamnya reaksi fusi. Tidak ada reaksi berantai di sini yang dapat tumbuh secara eksponensial akibat kegagalan pengendalian titik kritis seperti pada reaktor fisi. 

Dari penjelasan tersebut tampak bahwa reaktor fusi merupakan pembangkit energi (listrik ataupun termal) impian. Tidak ada emisi CO atau CO2 dan dampak lingkungannya jauh di dalam batas toleransi. Meski demikian masih banyak problem yang harus dipecahkan ilmuwan sebelum reaktor fusi dapat beroperasi secara komersial.



sumber :  http://www.forumsains.com/artikel/tahun-2050-reaktor-fusi-dioperasikan/

WiSE : Alat Transportasi Alternatif Antarpulau

Wajah transportasi udara Indonesia sedang suram saat ini akibat beberapa kecelakaan transportasi yang terjadi beruntun di dalam negeri. Seolah musibah ini datang silih berganti, baik itu transportasi udara, darat, maupun laut. Korban jiwa yang jatuh dalam satu tahun terakhir ini pun tidak bisa dianggap sedikit.

Kebutuhan akan transportasi yang aman dan nyaman merupakan hal penting yang harus diperhatikan pemerintah. Indonesia adalah negara kepulauan yang tentu saja memiliki kebutuhan alat transportasi antar pulau yang tinggi. Saat ini kegiatan mobilitas penduduk antar pulau dilayani dengan kapal laut dan pesawat udara. Selain kedua alat transportasi ini apakah ada alternatif lain?

Dari segi waktu tempuh, jelas pesawat udara jauh lebih unggul dari kapal laut. Namun, untuk jarak dekat misalnya untuk penyebrangan antar pulau, kapal laut lah pilihan yang tepat. Mungkinkah kita menggabungkan keduanya, menciptakan kapal laut yang bersayap dan dapat terbang? Jawabnya adalah sangat mungkin.

Kapal bersayap adalah pesawat terbang yang sengaja dirancang untuk terbang rendah. Tujuannya adalah untuk mendapatkan efek permukaan (ground effect) yang berguna menambah gaya angkat. Kendaran jenis ini dikenal dengan nama Wing in Ground/Surface Effect (WiGE atau WiSE). Dibandingkan dengan kapal laut, WiSE memiliki keunggulan yaitu meniadakan gaya hambat dari air laut karena telah berada beberapa centi diatas permukaan laut dan pada akhirnya tentu saja kecepatan yang didapat lebih tinggi, waktu tempuh singkat, dan efisiensi bahan bakar yang lebih baik.

Prinsipnya, WiSE manfaatkan efek pemampatan udara permukaan yang terjadi pada objek benda yang terbang rendah. Efek tambahan gaya angkat ini dipertahankan dengan memilih kecepatan terbang yang sesuai dan bentuk aerodinamik yang sesuai pula.

Gaya angkat pada sayap terbangkit akibat adanya perbedaan tekanan dipermukaan atas dan permukaan bawah sayap akibat gerak relatif udara terhadap sayap. Namun, konsekuensi dari perbedaan tekanan ini adalah terjadinya ‘kebocoran’ tekanan di ujung tepi sayap (wing tip) dan terjadi kerugian gaya angkat. Saat terbang rendah, downwash yang tercipta di tepi sayap ini ‘terhalang’ oleh permukaan, sehingga didapatllah tambahan gaya angkat.

Ground effect

WiSE craft memang belum dikenal di Indonesia. Namum bukan berarti janis kendaraan ini belum pernah ada didunia. Beberapa konsep WiSE craft yang telah ada antara lain KM Ekranoplan dan Lun Ekranoplan buatan Uni Soviet dan Pelikan yang dibuat oleh Boeing. Sudah seharusnya lah WiSE menjadi pilihan alternatif untuk Indonesia mengingat profil geografis Indonesia yang sangat cocok untuk WiSE.

Saat ini Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) tengah mengembangkan dan merancang prototipe kapal bersayap ini. Dalam pengerjaanya, BPPT bekerjasama dengan institusi pendidikan seperti ITB dan ITS. WiSE craft-8, yang saat ini sedang dikerjakan, menggunakan material komposit dengan tenaga penggerak single propeler. Kapal bersayap ini memiliki kapasitas 8 penumpang dan mampu terbang rendah dengan kecepatan 80 -120 knots, atau tiga kali lebih cepat dari kapal laut biasa.

Harapan kedepan semoga saja alat transportasi WiSE dapat dikembangkan oleh industri nasional untuk memenuhi kebutuhan transportasi laut nasional. Kabarnya, prototipe WiSE craft 8 BPPT-ITB saat ini sedang dibuat di daerah Serang, Banten. Kita tunggu saja.
 
 
sumber : http://www.forumsains.com/artikel/wise-alat-transportasi-alternatif-antarpulau/

Gambar 3D Mata dengan Resolusi Tinggi

Para peneliti dari MIT saat ini telah berhasil mengembangkan suatu sinar laser jenis baru yang dapat digunakan untuk mengambil gambar tiga dimensi beresolusi tinggi dari retina. Retina adalah bagian dari mata yang berfungsi untuk mengkonversi cahaya menjadi sinyal elektrik yang kemudian dikirim ke otak. Penemuan ini sangat membantu untuk meningkatkan keakuratan diagnosis terhadap suatu penyakit mata.

Hasil riset ini telah dipresentasikan pada Conference on Lasers and Electro-Optics and the Quantum Electronics and Laser Science Conference di Baltimore 10 Mei 2007 lalu.

Sistem baru pencitraan mata ini berbasis pada Optical Coherence Tomography (OCT). Sistem ini menggunakan cahaya untuk memperoleh resolusi tinggi dari gambar penampang melintang mata. Data dari OCT scan selanjutnya digunakan untuk menvisualisasikan perubahan yang terjadi akibat suatu penyakit pada retina mata. OCT sudah dikembangkan sejak awal tahun 90-an oleh profesor MIT bernama James Fujimoto di MIT Lincoln Laboratory.

OCT  dengan laser baru untuk pencitraan mata 3D
Profesor James Fujimoto (tengah) bersama dua mahasiswanya, Desmond C. Adler (kiri) dan Vivek Srinivasan (kanan). Photo / Donna Coveney

Dalam beberapa tahun terakhir, Optical Coherence Tomography (OCT) telah menjadi suatu standar diagnosis dalam bidang ilmu pengobatan mata. Dengan teknik baru ini, kini dimungkinkan untuk meningkatkan kecepatapan pengambilan gambar. Kecanggihan ini menjanjikan suatu kemungkinan metode baru visualisasi tiga dimensi yang lebih powerful, yang dapat meningkatkan kemampuan diagnosis awal dari suatu penyakit dan kemampuan monitoring selama perawatan yang lebih baik. Data OCT tiga dimensi dapat diproses lebih lanjut untuk menvisualisasikan struktur internal dari retina mata secara detail. Teknologi ini dapat mendeteksi terjadinya perubahan kecil pada retina, yang mengindikasikan tahap awal dari suatu penyakit, sebelum terjadi hilang penglihatan secara permanen.

OCT konvensional melakukan pencitraan dengan menghasilkan suatu rangkaian gambar dua dimensi yang dapat dikombinasikan membentuk gambar tiga dimensi. Sistem ini bekerja dengan melakukan scanning cahaya bolak-balik pada mata, mengukur waktu tunda dari pantulan cahaya sepanjang garis pada skala mikrometer. Proses ini dilakukan baris demi baris untuk membangun gambar dengan resolusi tinggi.

Sistem OCT komersial dapat men-scan mata pada kisaran beberapa ratus hingga beberapa ribu garis per detik. Namun, pada proses ini umumnya pasien hanya dapat menjaga matanya sekitar satu detik. Hal ini membatasi jumlah data tiga dimensi yang dapat diambil.

Sekarang, dengan menggunakan laser baru, para peneliti yang bergabung bersama Profesor Fujimoto melaporkan telah dapat melakukan scan retina dengan rekor kecepatan hingga 236000 garis per detik, suatu peningkatan 10 kali lebih baik.

Studi klinis dimasa yang akan datang, seiring dengan pengembangan teknologi ini lebih lanjut, tidak menutup kemungkinan suatu saat seorang dokter mata dapat memperoleh ’OCT snapshots’ tiga dimensi dari mata, yang mengandung informasi volumetrik tentang mikro struktur dari retina mata. Snapshots seperti ini sangat potensial untuk meningkatkan diagnosis terhadap penyakit retina seperti diabetic retinopathy, glaucoma dan degenerasi molekular karena faktor usia.

Rekan kerja Fujimoto dalam riset ini antara lain adalah Robert Huber, ilmuwan tamu di MIT dari Ludwig-Maximilians University - Jerman, Desmond C. Adler dan Vivek Srinivasan. Adler dan Srinivasan keduanya adalah mahasiswa Electrical Engineering and Computer Science MIT.




sumber : http://www.forumsains.com/artikel/gambar-3d-mata-dengan-resolusi-tinggi/

Sistem Kendali Fly-by-wire

Pada beberapa dekade setelah Wright bersaudara melakukan penerbangan pertama, semua pesawat menggunakan sistem kendali mekanikal dan hidrolik. Pilot mengendalikan pesawat dengan menggunakan gaya langsung. Caranya adalah dengan menggerakan batang dan pedal kemudi yang terhubung dengan tali baja dan pushrod untuk menggerakkan control surfaces pada sayap dan ekor.

Ketika tenaga dari mesin dan kecepatan ditingkatkan, maka dibutuhkan gaya yang lebih besar, dan digunakanlah sistem hidolik untuk membantu. Sehingga, semua pesawat dengan ukuran besar dan performa tinggi memiliki sistem kendali terbang hidro-mekanikal. Sistem kendali terbang konvensional ini membatasi para perekayasa pesawat ketika melakukan konfigurasi dan desain dalam kaitannya dengan kestabilan terbang.

Dengan meningkatnya teknologi elektronika, muncul lah sebuah ide untuk membuat suatu sistem kendali terbang elektronik. Pada sistem kendali terbang elektronik ini, kawat baja dan pushrod digantikan oleh kabel yang jauh lebih ringan. Selain itu, dengan sistem kendali elektronik, perekayasa pesawat lebih fleksibel dalam menentukan konfigurasi, ukuran, dan penempatan komponen. Sistem kendali terbang elektronik ini lah yang kemudian dikenal dengan nama fly-by-wire system.

Fly-by-wire adalah suatu sistem kendali pesawat yang menggunakan sirkuit elektronik untuk mengirimkan input pengendalian dari pilot ke motor yang menggerakkan control surface seperti flap, aileron, dan rudder. Dalam sistem kendali fly-by-wire ini tidak ada lagi penghubung hidroulik maupun mekanikal secara langsung antara pilot dengan control surface pada pesawat. Digital fly-by-wire (DFBW) menggunkan sistem kendali terbang elektronik yang dipasangkan dengan komputer digital untuk menggantikan sistem kendali mekanikal konvensional.

Dengan menambahkan sebuah komputer digital antara pilot dan pesawat, maka banyak sekali keuntungan yang didapat. Fly-by-wire membuat pesawat lebih ringan karena ia telah mengeliminasi sekian banyak sistem mekanikal hidrolik. Selain itu, pesawat juga memiliki kemampuan bermanuver lebih baik karena komputer dapat melakukan penyesuaian sikap pesawat ratusan kali lebih baik tiap detiknya dibanding manusia. Hal ini membuat penumpang pesawat dapat terbang dengan lebih lembut dan efisiensi bahan bakar yang lebih baik. Pada pesawat militer, fly-by-wire menjadikan pesawat lebih tahan terhadap kerusakan akibat pertempuran dibanding sistem kendali konvensional. Fly-by-wire juga membutuhkan perawatan yang lebih sedikit dibanding sistem kandali pendahulunya.

Sistem kendali fly-by-wire dibangun untuk meninterpretasikan keinginan pilot dalam pengendalian dan kemudian menterjemahkannya dalam aksi yang terjadi pada control surface pesawat, dimana proses pemindahan ini juga melibatkan faktor lingkungan. Pada sistem kendali konvensional, ketika pilot menarik control column maka flap elevator akan naik secara proporsional dengan sejauh mana pilot menarik control column. Sedangkan pada sistem kendali fly-by-wire, pergerakan flap elevator umumnya juga proporsional, tetapi komputer dapat melakukan penyesuaian jika dilingkungan terbang terjadi turbulen. Rasio antara control column di tangan pilot dengan gerakan flap di sayap bukan lah 1:1, ini bukan lagi hubungan langsung.

Digital fly-by-wire (DFBW) pertama kali diujicobakan pada pesawat F-8 Crusader dengan nomor ekor NASA 802. Pesawat ini diawaki oleh Gary Krier dari Edwards Air-Force Base, California. Hasil uji coba ini menvalidasi suatu konsep utama sistem kendali terbang elektronik yang saat ini digunakan hampir di semua pesawat terbang dengan performa tinggi, baik pesawat militer maupun pesawat transport sipil. Sistem kendali terbang DFBW saat ini juga digunakan pada pesawat antariksa NASA, space shuttle.

Digital fly-by-wire saat ini digunakan di berbagai jenis pesawat, mulai dari F/A-18 hingga Boeing 777 dan space shuttle. Pesawat N250 yang dulu pernah dibuat IPTN dan sempat terbang di Paris Air Show 1998 juga mengadopsi sistem kendali fly-by-wire. Saat itu, N250 adalah pesawat pertama dikelasnya yang memakai sistem kendali fly-by-wire.

Saat ini konsep sistem kendali berbasis elektronik seperti fly-by-wire mulai diaplikasikan juga pada mobil-mobil modern. Pada mobil modern, telah terpasang sebuah perangkat elektronik yang menghubungkan antara pedal rem dengan pemegang kampas rem. Perangkat elektronik ini diprogram untuk dapat mendeteksi dan menghindari kondisi roda terkunci (locking wheels) saat pengereman yang dapat mengakibatkan mobil hilang kendali. Di era teknologi elektronik selanjutnya, penggunaan konsep kendali fly-by-wire dapat dipastikan akan semakin meluas.



sumber : http://www.forumsains.com/artikel/sistem-kendali-fly-by-wire/

Superkomputer Masa Kini



Green Supercomputer
Green Superkomputer
Apakah superkomputer itu? Mengutip dari Wikipedia, definisi superkomputer adalah teknologi mesin komputer yang didesain khusus untuk kapasitas proses super cepat, terutama dalam kecepatan kalkulasi dan pengolahan data besar. Lalu, siapa saja produsen superkomputer? Digunakan untuk kebutuhan apa? Apa bedanya dengan server biasa? Semua akan diulas di sini.
Jaguar XT5, salah satu produk superkomputer buatan Cray Inc. yang berbasis di Oak Ridge National Laboratory, Tennesssee, menduduki tempat teratas dalam daftar Top 500 superkomputer tercepat dunia. Kecepatannya mencapai 1,7 Petaflops, artinya mampu mengerjakan 1,7 Kuadriliun operasi komputasi per detik. Sementara itu, Dawning nebulae superkomputer buatan Cina, yang ada di National Supercomputing Center di Shenzhen, China, menempel ketat di belakang Jaguar dengan 1,27 Petaflops per detik. Bahkan, tidak lama lagi pendatang baru dari IBM, Sequoia siap menyaingi keduanya.
Diharapkan, tahun 2011 IBM menyelesaikan Sequoia yang memiliki performa 20 kali lebih super dibanding Roadrunner atau lebih besar dari 400.000 prosesor dengan CPU 3 GHz quadcore. Berapa besar 20 Petaflops ini? IBM menganalogikannya ”kalkulasi yang dihitung Sequoia selama satu hari, membutuhkan 1000 tahun dan 6 milyar orang untuk menghitungnya dengan kalkulator”.
Setelah mengetahui performa yang begitu luar biasa, timbul pertanyaan, apa kegunaan superkomputer? Apa saja yang sanggup dilakukannya? Salah satu jawabannya adalah untuk penelitian dan pengetahuan. Contoh yang dapat dilihat adalah untuk simulasi proses alam dengan kendali komputer. Dengan superkomputer dapat diketahui bagaimana racun menyebar dalam tanah dan membutuhkan waktu hingga ia terurai. Kita juga dapat mengkalkulasi arus magnet dalam inti bumi, mensimulasi pembentukan galaksi, menampilkan apa yang terjadi saat supernova, atau bagaimana efek tembakan laser pada berbagai material (penting untuk penelitian dan pengembangan akselerator partikel seperti yang digunakan untuk menangani penyakit tumor).
Dengan superkomputer, efek inovasi obat-obatan juga dapat diteliti tanpa harus menyiksa hewan-hewan sebagai media percobaan. Bahkan, superkomputer mampu meramalkan kapan gempa bumi berikutnya yang akan terjadi di suatu belahan dunia dan area mana saja yang terkena dampaknya. Dan juga sekarang supercomputer banyak digunakan dalam penyelesaian masalah kompleks seperti fisika kuantum, peramalan cuaca, penelitian iklim, pemodelan molekul, dan simulasi percobaan fisika. Semua permasalahan di atas membutuhkan perhitungan yang cepat dan tepat sehingga penggunaan supercomputer sangatlah tepat jika dibandingkan dengan menggunakan komputer biasa (PC).
Superkomputer sangat penting bagi penelitian, jelas Klaus Wolkersdorfer, kepala bagian sistem komputer performa tinggi di pusat penelitian di Jülich, Jerman. Di samping teori dan eksperimen, superkomputer telah berkembang menjadi pilar ketiga dalam dunia sains.

Inilah daftar rank 10 superkomputer tercepat di dunia:

Rank Company Computer
1 Oak Ridge National Laboratory
United States
Jaguar - Cray XT5-HE Opteron Six Core 2.6 GHz
Cray Inc.
2 National Supercomputing Centre in Shenzhen (NSCS)
China
Nebulae - Dawning TC3600 Blade, Intel X5650, NVidia Tesla C2050 GPU
Dawning
3 DOE/NNSA/LANL
United States
Roadrunner - BladeCenter QS22/LS21 Cluster, PowerXCell 8i 3.2 Ghz / Opteron DC 1.8 GHz, Voltaire Infiniband
IBM
4 National Institute for Computational Sciences/University of Tennessee
United States
Kraken XT5 - Cray XT5-HE Opteron Six Core 2.6 GHz
Cray Inc.
5 Forschungszentrum Juelich (FZJ)
Germany
JUGENE - Blue Gene/P Solution
IBM
6 NASA/Ames Research Center/NAS
United States
Pleiades - SGI Altix ICE 8200EX/8400EX, Xeon HT QC 3.0/Xeon Westmere 2.93 Ghz, Infiniband
SGI
7 National SuperComputer Center in Tianjin/NUDT
China
Tianhe-1 - NUDT TH-1 Cluster, Xeon E5540/E5450, ATI Radeon HD 4870 2, Infiniband
NUDT
8 DOE/NNSA/LLNL
United States
BlueGene/L - eServer Blue Gene Solution
IBM
9 Argonne National Laboratory
United States
Intrepid - Blue Gene/P Solution
IBM
10 Sandia National Laboratories / National Renewable Energy Laboratory
United States
Red Sky - Sun Blade x6275, Xeon X55xx 2.93 Ghz, Infiniband
Sun Microsystems
IBM menerima permintaan untuk membangun Sequoia dari National Nuclear Security Administration, sebuah divisi Kementerian Energi AS yang ingin mengetahui apakah penyimpanan senjata nuklir yang telah berusia beberapa dasawarsa masih dapat digunakan atau menjadi bahaya yang tidak dapat terkendali.
Sequoia juga digunakan untuk kepentingan sipil. Meteorolog dan seismolog dapat membuat prognosa yang lebih tepat, demikian menurut IBM dalam sebuah konferensi pers. Selain itu, ketepatan ramalan cuaca lokal dapat diprediksi hingga 100 meter persegi. Bahkan, prognosa gempa dan jalur evakuasi yang aman dapat dikalkulasi hingga 50 kali lebih baik daripada sekarang. Para peneliti mampu memperkirakan efek gempa di sebuah kota, bahkan efeknya pada setiap bangunan di kota tersebut.
Superkomputer di Jülich sepenuhnya digunakan untuk tujuan sipil. Di sini, untuk dapat menggunakan fasilitas, peneliti harus menandatangani pernyataan bahwa hasil penelitian mereka akan dipublikasi. Sebaliknya, apa yang akan dikalkulasi Sequoia tahun 2011 tetap menjadi rahasia.
Pendapat lain dikemukakan oleh Herbert Cornelius, Director Advanced Computing Center EMEA di Intel. Titik berat yang diupayakan sebenarnya mencakup teknologi superkomputer masa depan, prosesor, interface, dan software baru.
Pada saat ini, teknologi superkomputer memungkinkan simulasi yang beberapa tahun lalu tidak terbayangkan, ujar Cornelius. Berbagai proses yang menerapkan bidang-bidang ilmu yang sangat berbeda, kini dapat berperan. Misalnya, simulasi aliran darah melalui jantung. Selain reaksi kimia dan biologi, karakteristik fisika seperti perilaku aliran darah juga perlu diperhatikan. Hal ini tentu membutuhkan operasi komputasi, Cornelius menegaskan.

Suprakomputer: 10 tahun lagi mencapai exaflops

Sebenarnya masih ada sejumlah contoh di mana superkomputer belum bisa mengkalkulasinya. Salah satunya, belum mampu mensimulasi aliran udara di seputar pesawat terbang secara keseluruhan. Untuk mencapai hasil yang pasti, model grid pesawat harus sangat halus. Kita harus membuat bidang lengkung dari poligon-poligon yang lurus. Semakin rinci modelnya, semakin rumit kalkulasinya. Oleh karena itu, konstruktor pesawat terbang selalu hanya mengkalkulasi karakteristik arus komponen. Simulasi arus dilakukan dua hingga tiga kali per hari. Dengan demikian, para insinyur akan cepat mendapatkan hasilnya dan melanjutkan pekerjaan mereka, tegas Cornelius.
Teknologi dan inovasi Superkomputer akan terus berlanjut. Saya memperkirakan 10 tahun lagi akan hadir superkomputer yang mampu menembus batas Exaflops. Namun, saya tidak tahu persis apakah sebuah pembangkit tenaga nuklir mampu menyuplai listrik bagi sebuah pusat komputasi semacam itu, karena ukuran superkomputernya akan sebesar sebuah kota dan akan menjadi sebuah mega proyek raksasa, ujar Cornelius menutup pembicaraan.


sumber : http://www.forumsains.com/artikel/superkomputer-masa-kini/

Glisse 581, Planet Layak Huni Selain Bumi

Populasi manusia di bumi terus meningkat dari tahun ke tahun. Lahan untuk tinggal semakin sempit. Nukan tidak mungkin jika dalam beberapa dekade kedepan bumi kita akan padat sekali. Para ahli pun mulai berpikir keras dan melakukan penelitian untuk mencari planet-planet yang kemungkinan besar dapat ditinggali oleh manusia. Dengan mengirimkan mis-misi keluar angkasa.

Untuk pertama kalinya, astronom akhirnya menemukan planet yang mirip Bumi di luar Tata Surya, sebuah planet ekstrasolar dengan radius 50% lebih besar dari bumi dan mampu memiliki air dalam bentuk cair. Penemuan ini memberi sebuah harapan baru dan sebuah langkah maju dalam usaha pencarian planet-planet yang bisa digolongkan sebagai planet layak huni. Dengan menggunakan teleskop ESO 3,6 m, tim pemburu planet dari Swiss, Perancis dan Portugal akhirnya menemukan super-Bumi yang massanya 5 kali massa Bumi dan mengorbit bintang katai merah, yang sebelumnya diketahui telah memiliki planet bermassa Neptunus. Para astronom juga menemukan bukti kuat yang menunjukkan indikasi keberadaan planet ketiga dengan massa 8 kali massa Bumi.
Exoplanet, itulah cara para astronom dalam menyebut planet yang berada disekitar bintang selain Matahari. Nah, exoplanet yang baru ditemukan ini merupakan exoplanet terkecil yang pernah ditemukan hingga saat ini dan ia bisa mengitari bintangnya hanya dalam 13 hari. Dan jaraknya juga 14 kali lebih dekat dari jarak Bumi -Matahari. Bintang induknya sendiri ternyata bukanlah bintang sekelas Matahari melainkan bintang katai merah yang lebih kecil, kebih dingin dan lebih redup dibanding Matahari. Itulah bintang Gliese 581, bintang yang menaungi si exoplanet mirip Bumi tersebut.

Si exoplanet yang mirip Bumi ini terletak di dalam area layak huni sang bintang (berada dalam habitable zone bintang – akan dibahas dalam artikel yang lain), daerah disekitar bintang dimana air yang berada pada area itu bisa berada dalam bentuk cairan. Exoplanet tersebut dinamakan Gliese 581 c yang artinya planet kedua yang bermukim di bintang Gliese 581. Planet pertama dalam extrasolar planet dinamakan dengan nama bintang dan diikuti indikasi b, bintang kedua indikasinya c dst.

Menurut Stephane Udry dari Geneva Observatory, mereka memperkirakan temperatur rata-rata super-Bumi ini antara 0 – 40 derajat Celcius, dan kondisi airnya masih dalam bentuk cairan. Selain itu radiusnya juga diperkirakan hanya 1,5 kali radius Bumi, dan dari pemodelannya bisa diperkirakan kalau planet ini merupakan planet batuan seperti Bumi atau bisa jadi Gliese 581 c adalah planet lautan.

Ditambahkan oleh Xavier Delfosse, salah satu anggota tim dari Perancis, kalau air dalam bentuk cair merupakan komponen yang sangat penting bagi kehidupan sepanjang yang kita ketahui. Dengan memiliki temperatur dan jarak yang relatif dekat seperti yang dimiliki Gliese 581 c, planet ini kemungkinan akan menjadi target penting dalam misi ruang angkasa di masa depan khususnya dalam hal pencarian kehidupan extra-terrestrial. Dan di dalam peta harta karun alam semesta, Gliese 581 c akan ditandai dengan X.

- perlu diingat perbandingan kehidupan itu sendiri akan selalu mengacu pada kehidupan di Bumi.-
Gilese 581
Bintang induk Gliese 581 merupakan satu diantara 100 bintang yang berada dekat dengan kita. Massa dan radiusnya hanya sepertiga massa Matahari. Planet katai merah seperti ini secara intrinsik memiliki kecerlangan setidaknya 50 kali lebih lemah dari Matahari. Bintang katai merah juga termasuk bintang yang umum ditemukan di dalam galaksi kita (Bimasakti) : diantara 100 bintang dekat dengan Matahari, 80 diantaranya berada di kelas ini.

Gl 581, atau Gliese 581, merupakan bintang ke 581 dalam urutan Katalog Gliese yang merupakan susunan bintang yang berada dalam jarak 25 parsecs (81,5 tahun cahaya) dari bintang. Katalog tersebut dibuat oleh Gliese dan diterbitkan pada tahun 1969 dan diperbaharui tahun 1991 oleh Gliese dan Jahreiss. Gliese 581 sendiri jaraknya 6,26 parsecs (22,66 tahun cahaya) berada di konstelasi Libra dan usianya 4,3 milyar tahun.

Menurut Xavier Bonfils dari Lisbon University, Bintang katai merah merupakan target ideal dalam pencarian planet bermassa kecil yang memiliki air dalam bentuk cair. Hal ini disebabkan karena bintang katai seperti ini memancarkan sedikit cahaya sehingga daerah layak huninya (habitable zone) berada lebih dekat dengan bintang dibanding planet-planet disekitar Matahari.

Planet-planet yang berada di daerah tersebut akan lebih mudah dideteksi dengan menggunakan metode kecepatan radial, metode yang paling sukses dalam pencarian dan deteksi exoplanet.
Planet Lainnya di Gliese 581
Dua tahun lalu, tim astronom yang sama juga menemukan planet yang mengelilingi Gliese 581. Planet yang dikenal dengan nama Gliese 581 b memiliki massa 15 massa Bumi, dan mirip dengan Neptunus. Ia mengorbit Gliese 581 hanya menghabiskan waktu 5,4 hari. Pada saat itu astronom juga sudah melihat adanya indikasi planet lain disekitar tempat itu. Dan setelah pencarian yang lebih lanjut, ditemukan planet super-Bumi, tapi bukan hanya itu, ada juga indikasi yang sangat jelas menunjukkan kalau ditempat itu ada planet ketiga. Planet ketiga tersebut memiliki massa 8 kali massa Bumi dan menyelesaikan putaran orbitnya dalam waktu 84 hari.

Sistem keplanetan di Gliese 581 sedikitnya telah memiliki 3 buah planet dengan massa kurang lebih 15 massa Bumi, dan ini bisa dikatakan merupakan sistem yang luar biasa. Selama ini pencarian exoplanet paling banyak dilakukan pada bintang yang sekelas Matahari.

Metode Pengamatan
Penemuan Gliese 581 c ini dilakukan dengan menggunakan metode kecepatan radial. Metode kecepatan radial mendeteksi perubahan kecepatan gaya gravitasi dari exoplanet (yang tak terlihat) saat ia mengorbit bintangnya. Evaluasi pengukuran kecepatan akan memberi deduksi tentang orbit planet, biasanya bisa diketahui periode dan jarak dari bintang, serta massa minimumnya. Secara statistik, massa minimum ini mendekati massa yang sebenarnya.

Penemuan ini dilakukan menggunakan spektograf HARPS (High Accuracy RAdial Velocity for the Planetary Searcher), teleskop ESO 3,6 m di La Silla, Chille. HARPS bisa mengukur kecepatan dengan presisi lebih baik dari 1 meter per detik (3,6 km/jam). Dalam pendeteksian ini, variasi kecepatan yang terdeteksi antara 2 dan 3 meter per detik atau setara dengan 9 km/jam. Dari 13 planet yang massanya dibawah 20 massa Bumi, 11 diantaranya ditemukan dengan HARPS.

Selain Gliese 581 c ada dua sistem lain yang memiliki massa kecil juga, yakni planet es yang mengitari OGLE-2005-BLG-390L, yang ditemukan dengan jaringan teleskop microlensing. Massa planet tersebut 5,5 massa Bumi. Namun planet tersebut orbitnya lebih jauh dari bintang induknya yang kecil dibanding jarak Gliese 581 c dengan bintangnya. Selain itu planet yang mengitari OGLE-2005-BLG-390L juga lebih dingin.

Planet lainnya memiliki massa minimum 5,89 massa Bumi (dengan kemungkinan massa benarnya 7,53 massa Bumi) dan periode orbitnya kurang dari 2 hari, hal ini menyebabkan si planet terlalu panas untuk masih memiliki air di permukaannya.

Penemuan Gliese 581 c memberi satu titik cerah dalam masalah pencarian planet-planet yg mirip Bumi didalam zona layak huni bintang. Tapi untuk tiba pada apakah ada kehidupan lain disana atau mungkinkah kita hidup disana masih ada banyak hal yang perlu dijawab.


sumber : http://www.kamusilmiah.com/astronomi/glisse-581-planet-layak-huni-selain-bumi/

Menyingkap Misteri Black Hole

Black Hole atau Lubang hitam, pasti anda pernah mendengarnyadan menjadi momok di alam semesta. Sebuah pemusatan massa yang cukup besar sehingga menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar. Gaya gravitasi yang sangat besar ini mencegah apa pun lolos darinya kecuali melalui perilaku terowongan kuantum. Medan gravitasi begitu kuat sehingga 8kecepatan lepas di dekatnya mendekati kecepatan cahaya. Tak ada sesuatu, termasuk radiasi elektromagnetik yang dapat lolos dari gravitasinya, bahkan cahaya hanya dapat masuk tetapi tidak dapat keluar atau melewatinya, dari sini diperoleh kata “hitam”. Istilah “lubang hitam” telah tersebar luas, meskipun ia tidak menunjuk ke sebuah lubang dalam arti biasa, tetapi merupakan sebuah wilayah di angkasa di mana semua tidak dapat kembali. Secara teoritis, lubang hitam dapat memliki ukuran apa pun, dari mikroskopik sampai ke ukuran alam raya yang dapat diamati.

Teori adanya lubang hitam pertama kali diajukan pada abad ke-18 oleh John Michell and Pierre-Simon Laplace, selanjutnya dikembangkan oleh astronom Jerman bernama Karl Schwarzschild, pada tahun 1916, dengan berdasar pada teori relativitas umum dari Albert Einstein, dan semakin dipopulerkan oleh Stephen William Hawking. Pada saat ini banyak astronom yang percaya bahwa hampir semua galaksi di alam semesta ini mengelilingi lubang hitam pada pusat galaksi.

Lubang Hitam tercipta ketika suatu obyek tidak dapat bertahan dari kekuatan tekanan gaya gravitasinya sendiri. Banyak obyek (termasuk matahari dan bumi) tidak akan pernah menjadi lubang hitam. Tekanan gravitasi pada matahari dan bumi tidak mencukupi untuk melampaui kekuatan atom dan nuklir dalam dirinya yang sifatnya melawan tekanan gravitasi. Tetapi sebaliknya untuk obyek yang bermassa sangat besar, tekanan gravitasi-lah yang menang.

Massa dari lubang hitam terus bertambah dengan cara menangkap semua materi didekatnya. Semua materi tidak bisa lari dari jeratan lubang hitam jika melintas terlalu dekat. Jadi obyek yang tidak bisa menjaga jarak yang aman dari lubang hitam akan terhisap. Berlainan dengan reputasi yang disandangnya saat ini yang menyatakan bahwa lubang hitam dapat menghisap apa saja disekitarnya, lubang hitam tidak dapat menghisap material yang jaraknya sangat jauh dari dirinya. dia hanya bisa menarik materi yang lewat sangat dekat dengannya. Contoh : bayangkan matahari kita menjadi lubang hitam dengan massa yang sama. Kegelapan akan menyelimuti bumi dikarenakan tidak ada pancaran cahaya dari lubang hitam, tetapi bumi akan tetap mengelilingi lubang hitam itu dengan jarak dan kecepatan yang sama dengan saat ini dan tidak terhisap masuk kedalamnya.

Bumi dalam bahaya jika hanya berjarak 10 mil dari “Black Hole”,Hal ini ,asih jauh dari kenyataan karena bumi berjarak 93 juta mil dari matahari. Lubang hitam juga dapat bertambah massanya dengan cara bertubrukan dengan lubang hitam dan “bersatu” menjadi lubang hitam yang jauh lebih besar.


sumber : http://www.kamusilmiah.com/astronomi/menyingkap-misteri-black-hole/

Fenomena Siklus Matahari

Seperti yang kita tahu matahari juga melakukan perjalanan evolusinya. Dalam aktivitasnya matahari sebagai bintang juga menunjukkan sifat-sifat dinamis, di lapisan luar (fotosfer, kromosfer, korona) dan juga di lapisan dalam. Salah satu keajaiban perilaku evolusi matahari adalah fenomena siklus aktivitas 11 tahun.
Siklus merupakan perulangan peristiwa yang biasa terjadi di alam. Siang berganti malam, akibat rotasi bumi pada porosnya. Musim silih berganti akibat kemiringan poros rotasi bumi terhadap bidang orbitnya mengitari matahari (ekuator bumi membentuk sudut 23,5 derajat terhadap bidang ekliptika). Dan matahari ternyata juga memiliki siklus aktivitas.

Berbagai perioda siklus matahari telah diidentifikasi, baik dalam jangka puluhan maupun ratusan tahun. Salah satu yang mudah diamati adalah siklus aktivitas 11 tahun. Fenomena ini bahkan sudah diketahui oleh para pengamat matahari sejak abad ke-17, mengingat metoda yang digunakan sangatlah sederhana, yaitu menghitung jumlah bintik secara rutin setiap hari.

Adalah seorang Galileo Galilei yang membuat terobosan besar dalam sejarah pengamatan astronomi. Setelah merampungkan teleskop buatan sendiri tahun 1610, salah satu benda langit yang menjadi sasaran adalah matahari. Ia takjub lantaran permukaan matahari dihiasi bintik-bintik hitam secara acak dan berkelompok. Bila diamati dari hari ke hari ternyata jumlah bintik dalam suatu kelompok berubah, demikian pula jumlah kelompok bintik secara keseluruhan.

Sayangnya, Galileo tidak melakukan observasi setiap hari dalam kurun waktu panjang. Karena itu ia bukanlah penemu salah satu misteri akbar yang menjadi bagian dari evolusi Matahari, yaitu pemunculan bintik mengikuti suatu pola tertentu atau siklus. Entah secara kebetulan, dalam kurun waktu tahun 1645 – 1715, pemunculan bintik sangat sedikit. Rentang waktu matahari dalam kondisi ‘tidak aktif’ ini disebut sebagai Mauder Minimum. Hal ini pula yang mungkin menyebabkan fenomena siklus aktivitas matahari tidak diketahui sebelum tahun 1715.

Satu hal yang menarik, aktivitas matahari minimum itu ternyata menyebabkan suhu seluruh muka bumi sangat dingin sepanjang tahun. Sungai di kawasan lintang rendah yang biasanya tidak membeku pun jadi beku, dan salju menutupi di berbagai belahan dunia. Tak berlebihan bila masa itu disebut Little Ice Age. Ada bukti-bukti abad es ini pernah terjadi jauh di masa lampau. Akankah bumi mengalami abad es kembali di masa yang akan datang? Pemahaman perilaku siklus matahari diharapkan dapat menjawab teka-teki ini.

Siklus Matahari
Pengamatan matahari secara sistematis mulai dilakukan di Observatorium Zurich tahun 1749, atau lebih dari seabad setelah pengamatan Galileo. Selama berpuluh-puluh tahun observatorium ini menjadi pelopor dalam pengamatan Matahari. Dari ketekunan dan jerih payah selama puluhan tahun ini, akhirnya terungkap pemunculan bintik mengikuti suatu siklus dengan perioda sekira 11 tahun.

Meski fenomena itu sudah diketahui ratusan tahun silam, perilaku atau sifat-sifat siklus aktivitas matahari 11 tahun masih merupakan topik penelitian yang relevan dilakukan oleh para peneliti pada saat ini. Entah dalam upaya untuk memahami fisika matahari maupun mengaji pengaruhnya bagi lingkungan tata surya. Khususnya, pengaruh aktivitas itu terhadap lingkungan bumi, yang lebih pupuler dengan sebutan cuaca antariksa (space weather).

Satu abad kemudian, yaitu tahun 1849, observatorium lainnya (Royal Greenwich Observatory, Inggris) memulai pengamatan Matahari secara rutin. Dengan demikian, data dari kedua observatorium tersebut saling melengkapi. Ada kalanya sebuah observatorium tidak mungkin melakukan pengamatan karena kondisi cuaca ataupun teleskop dalam perawatan.

Siklus 11 tahun aktivitas matahari merupakan suatu keajaiban alam. Bagaimana sebenarnya proses pembangkitan siklus 11 tahun itu, hingga kini masih menjadi topik penelitian menarik bagi para ahli. Dari berbagai studi yang telah dilakukan, terungkap pembangkitan siklus itu berkaitan dengan proses internal matahari. Terjadi pada suatu lapisan di bawah fotosfer yang disebut lapisan konvektif.

Lapisan konvektif mempunyai ketebalan sekira 30 dari jari-jari matahari. Namun, lapisan ini memunyai peranan penting dalam proses penjalaran energi yang dibangkitkan oleh inti matahari sebelum dipancarkan keluar dari fotosfer. Di antara inti dan lapisan konvektif terdapat lapisan radiatif.

Satu-satunya teori yang bisa menjelaskan fenomena siklus 11 tahun secara tepat adalah teori “Dinamo Matahari” (Solar Dynamo). Seorang pakar bidang ini, Prof. Hirokazu Yoshimura dari Departemen Astronomi, Universitas Tokyo, telah melakukan studi intensif proses dinamo matahari melalui simulasi 3D menggunakan komputer. Begitu ketatnya menjaga kerahasiaan penelitian yang tengah dilakukan, laboratorium tempat ia bekerja senantiasa tertutup rapat. Salah seorang staf Matahari Watukosek-LAPAN, Maspul Aini Kambry, boleh jadi satu-satunya orang Indonesia yang sering berdiskusi di dalam laboratoriumnya ketika ia mengambil program doktor.

Melalui kerja sama penelitian, mereka berhasil membuktikan adanya siklus 55 tahun (55 years grand cycle) berdasarkan hasil simulasi dinamo matahari, yang dikonfirmasi melalui analisis observasi bintik menggunakan data dari National Astronomical Observatory of Japan (NAOJ). Penemuan yang dituangkan dalam tesis doktor M.A. Kambry, sempat diekspos salah satu koran terkemuka Jepang, Yomiuri Shimbun, setelah dipresentasikan dalam suatu simposium astronomi (tenmon gakkai) di Jepang, 13 tahun silam.



sumber : http://www.kamusilmiah.com/astronomi/fenomena-siklus-matahari/

Apollo 11 dan Dugaan Kebohongan NASA (part 2)

Sayangnya foto-foto menunjukkan kaki-kaki wahana tersebut bersih. Yang tampak hanya onggokan debu yang mungkin terbang selama pendaratan. Hal mengherankan juga terlihat pada foto pendaratan Apollo 11. Terlihat jejak kaki tepat di bawah modul pendaratan, meskipun belum ada siapapun yang berjalan di sana sebelum pesawat ulak alik itu mendarat. Pertanyaan lainnya adalah mengapa terdapat tulisan “Amerika Serikat” yang terlihat jelas di mana seharusnya merupakan bayangan. Sementara Aldrin sendiri sebelumnya mengatakan tidak ada pantulan cahaya di bulan. Hal itu membuktikan adanya sumber cahaya lain yang digunakan dalam pengambilan foto. 

Neil Armstrong juga dikabarkan pernah mendengar suara Azan di Bulan. Jangan-jangan dia memang hanya mengorbit di Bumi ketika film yang sudah disiapkan tengah ditayangkan. Ketika ia berada di suatu titik di atas permukaan Bumi, bersamaan dengan tibanya waktu solat, sehingga wajar ia mendengar azan karena masih berada di atmosfer Bumi. Para ahli fotografi menduga pemgambilan gambar dilakukan di dalam studio atau foto tersebut memang telah di-retouch. Sejumlah foto yang diambil dari beberapa misi pesawat ulang alik Apollo tidak pernah menunjukkan adanya cahaya bintang. Ketiadaan atmosfer di bulan seharusnya membuat bintang terlihat. Fakta itu dikonfirmasi Maria Blyzinsky, seorang kurator astronomi di Observatorium Greenwich, London. Ia memperkirakan, NASA tampaknya tak dapat menciptakan langit dalam studio mereka, sehingga memilih untuk menggelapkan bagian belakang. Namun, NASA sendiri menyatakan ketiadaan cahaya bulan karena sinar matahari terlalu kuat sehingga menghilangkan cahaya dari bintang. Sejumlah bukti dari pengamatan foto hasil pendaratan misi Apollo telah diungkapkan berbagai pihak, namun AS tak bergeming dan justru akan melanjutkan misi mereka di bulan. 

Bahkan Presiden AS, George Walker Bush baru-baru ini mencanangkan visi terbaru ru eksplorasi luar angkasa AS. Visinya antara lain menghendaki program ke bulan sekurangnya pada tahun 2015 atau tidak lebih dari 2020. Program tersebut akan digunakan sebagai batu loncatan untuk misi yang lebih ambisius. Bush menghendaki adanya serangkaian misi robot ke bulan –serupa dengan Spirit yang mengunjungi Mars– untuk mengeksplorasi permukaan bulan sekurangnya awal 2008. Misi itu untuk meneliti dan mempersiapkan eksplorasi manusia ke sana. AS bahkan mencanangkan eksplorasi berawak ke bulan pada 2015 dengan tujuan menampatkan manusia untuk waktu yang lebih lama. NASA diproyeksikan akan memperoleh tambahan dana senilai 12 miliar dolar AS guna mewujudkan program itu. 

Akankah langkah selanjutnya menuju bulan membawa loncatan bagi peradaban manusia? Ataukah menuju kebohongan selanjutnya dan harus ditutupi kebohongan lain? Contohnya program perang bintang (Star Wars) yang digagas Presiden Ronald Reagan. Ternyata program tersebut hanya omong kosong yang tidak mungkin untuk diwujudkan.

Akankah proyek NASA selanjutnya merupakan loncatan perdaban manusia atau hanya lanjutan dari kebohongan amerika serikat. Seperti program Perang Bintang (Star Wars) gagasan Ronald Reagen yang ternyata hanya omomg kosong belaka.



sumber : http://www.kamusilmiah.com/astronomi/apollo-11-dan-dugaan-kebohongan-nasa-part-2/

Apollo 11 dan Dugaan Kebohongan NASA (part 1)

Anda mungkin tahu Neil Amstrong dan Edwin Aldrin Jr merupakan orang pertama yang mejejakan kaki di bulan dengan menggunakan Apollo 11 pada tanggal 20 Juli 1969. Namun 31 tahun kemudian pendaratan di bulan tindak pernah terjadi. Ada beberapa bukti tentang kebohgan tersebut. Dugaan kuat bahwa pendaratan Apollo 11 milik badan antariksa Amerika Serikat, NASA hanya propaganda untuk membuktikan bahwa teknologi amerika lebih unggul dari rivalnya di perang dingin yakni Uni Soviet.

Bahkan, NASA dituding memalsukan sejumlah misi luar angkasa lainnya. Kesangsian terhadap misi Mars seakan melengkapi kesangsian terhadap pendaratan dua astronot AS di bulan menggunakan pesawat Apollo 11. Serangkaian dugaan teori konspirasi menyebar luas. Semua keberhasilan pendaratan NASA di bulan dituduh sebagai kebohongan dan manusia pada kenyataannya belum pernah mendarat atau menjejakkan kakinya di bulan.

Di luar lapisan atmosfir bumi terdapat medan-medan radiasi yang sangat berbahaya. Bagaimana mungkin astronot dengan satu lapisan tipis timah di antara lapisan baju astronot bisa aman dari radiasi tersebut.
Bahkan saat ketiga astronot tampil kembali setelah kembali dari ruang angkasa, tidak terlihat wajah letih layaknya melakukan perjalanan jauh.
Terdapat beberapa kejangggalan-Kejanggalan dalam film ataupun foto yang dilansir NASA .diantaranya 1.tiadanya kawah atau lubang di bawah pesawat pendarat bulan yang ditimbulkan oleh semburan api roket ketika mendarat atau bayang-bayang para astronot dan batu-batu bulan yang tampaknya ditimbulkan oleh sumber-sumber cahaya yang berbeda. Ini penting diingat karena satu-satunya sumber cahaya di bulan pada waktu astronaut itu mendarat hanyalah cahaya matahari. Para pakar yang tidak percaya ini menduga foto-foto dan film tentang pendaratan manusia di bulan semuanya dibuat di sebuah pangkalan militer rahasia di bagian barat Amerika. Kata mereka, tidak mungkin pesawat Apollo terbang ke bulan yang jaraknya hampir seperempat juta mil tanpa menimbulkan dampak radiasi gawat bagi para awaknya. Sebab, pada ketinggian atau jarak 700 mil diatas bumi terdapat Van Allen Radiation Belt, atau sabuk radiasi Van Allen. Pesawat antariksa yang akan terbang ke bulan harus melewati sabuk Van Allen itu yang mengandung tingkat radiasi sangat tinggi. Tapi nyatanya, para astronaut yang kembali dari kunjungan ke bulan tanpa mengalami efek radiasi apapun.

2.Para pakar juga menyebutkan tidak adanya bintang-bintang yang tampak di langit diatas bulan dalam foto-foto yang disiarkan oleh NASA. Kata mereka, karena bulan tidak punya atmosfir, maka tidak ada apapun yang menghalangi pandangan, sehingga bintang-bintang mestinya tampak dengan sangat jelas, jauh lebih jelas dari pada yang bisa dilihat dari bumi.

3. Beberapa gambar yang dikeluarkan NASA semacam bendera Amerika Serikat (AS) yang berkibar, permukaan bulan tepat di bawah modul pendaratan tanpa kawah, serta adanya perbedaan jalur roda kendaraan dan jejak kaki, tampak sulit untuk dijelaskan. Keanehan terlihat pada sejumlah foto yang memperlihatkan bayangan benda yang saling bersilangan. Hal itu mengesankan ada berbagai sumber cahaya dan menafikan matahari sebagai satu-satunya sumber cahaya di bulan. 

4.foto Edwin “Buzz” Aldrin berdiri dengan matahari menyinari bahu kiri bagian atas. Namun, tampak terlalu banyak detail yang ditunjukkan sisi bagian kanan yang seharusnya gelap terkena bayangan. Bagian itu seharusnya lebih gelap dan tidak terlalu terlihat, mengingat kontras antara terang dan gelap di bulan lebih besar. Selain itu, dengan tidak adanya atmosfer yang akan menghalangi cahaya di bulan, semua foto seharusnya tampak terang, tegas dan jelas. Namun, permukaan tanah di balik Aldrin justru berangsur gelap, suatu efek yang secara teori seharusnya tidak terjadi di bulan. Berdalih NASA tentunya berdalih, efek ketiadaan warna itu dapat terjadi karena film kurang dapat menyesuaikan diri dibandingkan mata manusia. Selain itu objek di bulan tampak semakin gelap jika semakin menjauhi kamera.

kejanggalan lain adalah objek aneh yang memantul dari helm Aldrin. Sejumlah ilmuwan memperkirakan itu adalah sebuah helikopter, sementara yang lain menduga itu adalah bangunan kaca setinggi 12 meter. Sementara NASA mengaku itu adalah bagian dari peralatan pendaratan di bulan. Kesalahan lain dari foto yang sama adalah Aldrin dalam posisi menghadap kamera dan berlatar belakang matahari. Anehnya helm sang astronot terlihat terang. Foto yang menunjukkan pendaratan modul di bulan juga tidak memperlihatkan adanya kawah yang seharusnya terjadi di permukaan bulan. Kawah itu (jika ada) yang mencirikan kerasnya semprotan lidah api dari mesin jet pendarat. Bahkan jika memang betul terjadi pendaratan di bulan, debu akan berterbangan termasuk menutupi kaki-kaki penjejak wahana pendarat.
(bersambung…)


sumber : http://www.kamusilmiah.com/astronomi/apollo-11-dan-kebohongan-nasa-part-1/

Panen Kapas Hasil Transgenik di Sulawesi Selatan

Makanan adalah salah satu hasil dari revolusi bioteknologi. Dan dengan inovasi bioteknologi dapat meningkatkan hasil panen dua sampai tiga kali lipat tanpa membutuhkan penambahan lahan. Dus, modifikasi genetik dengan jelas menawarkan kesempatan komersial yang hebat. Di Indonesia, tepatnya di daerah Bantaeng, Bulukumba Sulawesi Selatan kapas hasil uji coba transgenik telah menghasilkan 1,5-2,5 ton perhektar. Boleh dibilang dua kali lipat lebih dari cara penanaman konvensional. Masih kontroversial, namun tetap berjalan. 

Di seluruh dunia ada sekitar 2800 perusahaan bioteknologi. Banyak diantaranya dibesarkan oleh Pemerintah dan sebagian kecil perusahaan multi nasional yang makin mendominasi pasar. Dan boleh dibilang perusahaan-perusahaan di Amerika paling aktif dalam mengembangkan bisnis ini ke negara lain, dan Indonesia salah satu sasarannya. 

Di Amerika Serikat, Monsato adalah perusahaan pengembang kedelai hasil rekayasa genetika yang resisten terhadap herbisida. Perusahaan ini juga mengembangkan kentang transgenik, jagung, dan kapas yang resisten terhadap hama serangga dan di tanam di seluruh Amerika. Produknya kini dapat ditemukan dalam rak-rak di pasar swalayan. Monsato adalah perusahaan benih nomor dua terbesar dan nomor tiga terbesar dalam agrokimia di seluruh dunia. Di bagian obat ternak, perusahaan ini menjual hormon untuk meningkatkan produksi susu sapi. 

Siapa nyana meski masalah transgenik di Indonesia masih kontroversi karena belum jelas dampaknya bagi lingkungan dan kesehatan, panen kapas hasil transgenik yang dilakukan Monsato ini bahkan telah di ekspor dan sebagian lagi digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Demikian hasil penjelasan Corporate Communication Manager Monsato, Tri Sukirman kepada pers. 

Lebih lanjut dikatakan rencana penandatanganan Statement of Cooperation dengan Rizal Ramli, Menteri Koordinator Perekonomian ditunda karena Menko Perekonomian sedang mengikuti rapat kabinet. Padahal Indonesia termasuk salah satu negara yang menandatangani Protokol Cartagena bulan Mei lalu (yang berkaitan dengan masalah itu) dan rencananya akan dibahas oleh DPR tentang rancangan UU di bidang ini. 
Menanggapi rencana penandatanganan ini Soni Keraf Menteri Negara Lingkungan Hidup serta Konphalindo (Konsorsium Nasional untuk Pelestarian Hutan dan Alam Indonesia) merasa kecewa. Mereka juga mendesak agar Pemerintah membatalkan rencana tersebut. 

Boleh dibilang sekarang yang menguasai produk transgenik hanya Amerika. Diantara pakar sendiri masih berbeda pendapat tentang produk transgenik ini. Karena itu prinsip kehati-hatian yang dipegang oleh Eropa maupun negara-negara berkembang termasuk Indonesia ya, karena dampaknya yang masih belum jelas. Termasuk juga masalah transparasi dan keterbukaan dalam memberikan informasi sehingga masyarakat tahu serta bisa menentukan boleh tidaknya memanfaatkan hasil tanaman rekayasa genetika. 
Sekali lagi ditunggu kejelasan sikap dari Pemerintah tentang transgenik ini yang diam-diam tetap berjalan dan kurang peduli dengan resiko yang akan terjadi nantinya.


sumber : http://www.kamusilmiah.com/biologi/panen-kapas-hasil-transgenik-di-sulawesi-selatan/