Laman

Minggu, 06 Maret 2011

Marcello Lippi - Pelatih Tersukses Juventus F.C

Marcello Lippi
Marcello Lippi mengambil alih posisi manajer Juventus pada awal musim 1994-95. Ia lantas mengantarkan Juventus memenangi seri-A untuk pertama kalinya sejak pertengahan 1980-an di musim 1994-95. Pemain bintang yang ia asuh saat itu adalah Ciro Ferrara, Roberto Baggio, Gianluca Vialli dan pemain muda berbakat bernama Alessandro Del Piero. Lippi memimpin Juventus untuk memenangi Liga Champions Eropa pada musim itu juga, dengan mengalahkan Ajax Amsterdam melalui adu penalti, setelah skor imbang 1-1 pada babak normal, dimana Fabrizio Ravanelli menyumbangkan satu gol untuk Juve.

Sesaat setelah bangkit kembali, para pemain Juventus yang biasa-biasa saja saat itu secara mengagumkan bisa mengembangkan diri mereka menjadi pemain-pemain bintang. Mereka adalah Zinedine Zidane, Filippo Inzaghi dan Edgar Davids. Juve kembali memenangi seri-A musim 1996–97 dan 1997–98, termasuk juga Piala Super Eropa 1996 dan Piala Interkontinental 1996. Juventus juga mencapai final Liga Champions di musim 1997 dan 1998, tetapi mereka kalah oleh Borussia Dortmund (Jerman) dan Real Madrid (Spanyol).

Setelah dua musim absen karena dikontrak oleh Inter Milan (dan gagal), Marcello Lippi kembali ke Juventus di awal 2001. Pria penyuka cerutu ini lantas membawa beberapa pemain biasa, yang kembali ia berhasil sulap menjadi pemain hebat, diantaranya Gianluigi Buffon, David Trézéguet, Pavel Nedvěd dan Lilian Thuram, dimana para pemain tersebut membantu Juve kembali memenangi dua gelar seri-A di musim 2001-02 dan 2002-03. Juve juga berhasil maju kembali ke final Liga Champions, sayangnya mereka kalah oleh sesama tim Italia lain, AC Milan. Tahun berikutnya, Lippi diangkat menjadi manajer timnas Italia setelah bersaing ketat dengan Fabio Capello, dan mengakhiri eranya sebagai pelatih terbaik Juventus di era 1990-an dan awal 2000-an.

Gianluigi Buffon

Gianluigi Buffon
Gianluigi Buffon, seringkali dipanggil Gigi Buffon lahir di Carrara pada tanggal 28 Januari 1978; umur 32 tahun, ia adalah kiper utama di tim nasional sepak bola Italia serta kiper utama tim sepak bola Juventus FC. Gianluigi Buffon dilahirkan dalam sebuah keluarga sepakbola. Ia mulai bermain sepak bola pada Canaletto Youth Academy, sebuah organisasi amatirdi La Spezia, dan ketika ia semakin besar ia bergabung dengan Perticata, sebuah tim amatir di Carrara. Karena fisiknya yang kuat, Ia diposisikan sebagai seorang Striker pada kedua tim tersebut.Pada umur 12 tahun ia bergabung dengan Bonascola dan di umur 13 tahun ia bergabung dengan Parma. Suatu hari pada umur 14 tahun ia dipaksa untuk bermain pada posisi kiper karena kedua kiper yang ada mengalami cedera. Hanya dalam waktu dua minggu, ia menjadi kiper utama secara regular, sama seperti idolanya Thomas N’Kono, Kiper terkenal asal kamerun yang bermain pada iala Dunia tahun 1990 di Italia.Setelah Gigi bergabung dengan Parma, karirnya terus menanjak dengan cepat dan dia menjalani debutnya di umur 17 tahun, pada pertandingan UEFA Cup menghadapi Halmstad (pertandingan berkesudahan 0-0) dan pada pertandingan menghadapi AC Milan (kembali dengan hasil 0-0)Prestasinya yang mencolok membuat ia ditawar oleh tim raksasa Juventus, ia pun menandatangani kontrak dengan Juventus pada musim panas tahun 2001 sebesar 52 juta euro, rekor transfer terbesar untuk seorang penjaga gawang saat itu. Dia adalah faktor penting di Juventus. Buffon sudah tampil di ratusan pertandingan di Juventus dan sudah mempersembahkan 2 gelar liga Italia untuk Juventus. Pada musim panas 2006 ketika Juventus itu diturunkan ke Serie A Italia sebagai hukuman atas partisipasi mereka dalam skandal calcioploi, Buffon adalah salah satu dari beberapa pemain yang tetap bertahan di Juventus. Prestasi dan penampilan hebat di level klub juga menular di level Timnas. Dia melakukan debut untuk Timnas Italia ketika dia baru berusia 19 tahun, kala itu Italia melawan Rusia dalam laga Play-off Piala Dunia 1998. Prestasi terbaiknya di Timnas adalah saat ia menjuarai Piala dunia bersama Italia pada tahun 2006.

Michel Platini

Michel Platini - Lagenda Juventus F.C
Michel Platini (Prancis)
Tahukah Anda, Prancis gagal tampil di dua Piala Dunia berturut-turut, yaitu 1970 dan 1974? Ya, tim ‘ayam jago’ ini memang selalu gagal lolos ke babak final Piala Dunia sejak 1966, hingga akhirnya seorang Michel Platini yang mengenakan nomor punggung 10 dan berperan sebagai playmaker di timnas Perancis membawa negaranya kembali lolos ke Piala Dunia pada tahun 1978. Platini pula yang membawa Prancis meraih prestasi cukup membanggakan di dua Piala Dunia selanjutnya, yaitu Piala Dunia 1982 dan Piala Dunia 1986. Dengan kemampuannya membaca permainan, teknik tingkat tinggi, dan ketajamannya di depan gawang lawan, Platini membawa Perancis meraih posisi keempat Piala Dunia 1982 dan peringkat ketiga Piala Dunia 1986.
Sejak kehadiran Platini pula Prancis diperhitungkan sebagai salah satu tim berbahaya di daratan Eropa, apalagi setelah keberhasilannya membawa Prancis menjadi juara Eropa pada tahun 1984. Walaupun Platini tidak berhasil mengangkat gelar Piala Dunia sepanjang kariernya, namun Platini tetap dianggap sebagai salah satu pemain legendaris Piala Dunia

Stadion Olimpico Turin


Stadion Olimpico Turin
Stadio Olimpico di Torino merupakan salah satu stadion yang terletak di Torino, Italia. Stadion ini memiliki kapasitas 27.128 kursi. Dibangun pertama kali tahun 1934 dan direnovasi tahun 1989. Dipakai untuk Olimpiade Musim Dingin 2006. Klub yang memiliki stadion ini ialah Torino F.C.. Selama proses renovasi Stadio Delle Alpi berlangsung, Juventus akan menggunakan juga stadion ini untuk pertandingan kandang mereka. Direncanakan, stadion ini akan diubah namanya menjadi Stadio Grande Torino pada masa renovasi selanjutnya. Hal ini dilakukan untuk mengenang peristiwa Superga pada tanggal 4 Mei 1949.

sumber : Wikipedia

Stadion Delle Alpi


Stadion Delle Alpi
Stadion delle Alpi dahulunya merupakan sebuah stadion yang terletak di Torino, Italia. Stadion ini dipergunakan untuk menggelar pertandingan sepak bola dan atletik, serta merupakan markas dari tim Torino dan Juventus. Stadion ini memiliki kapasitas 69.041 orang. Namun, pada 2009, stadion ini dihancurkan, dan akan dibangun Juventus Arena di atas tanah stadion ini, yang dapat menampung sekitar 40.000 orang.